Jumat, 13 September 2013

SILABUS 3




A.      Perencanaan, Manajemen, dan Administrasi

Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi ( peristiwa, keadaan, suasana, dsb). Dan apa yang dilakukan ( intensifikasi, eksistensifikasi, refisi, renovasi, substitusi, kreasi, dsb).

Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan dimasa yang akan datang, yaitu dalam jangka waktu tertentu.

Kajian tentang perencanaan pada dsarnya selalu terkait dengan konsep manajemen atau administrasi, hal itu dapat dimaklumi, karena baik dalam konsep manajemen maupun administrasi perencanaan merupakan unsur dan fungsinya yang pertama dan utama.

Pengertian perencanaan menurut bebrapa ahli:

1.   Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana (Abin,2000).
2.   Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sitematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Bintoro Tjokroamidjojo, 1977)
3.      Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memadukan antara cita-cita nasional dan resources yang tersedia yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. (M. Fakri, 1987)

Dari beberapa definisi diatas, dpat kita analisis dan tarik bebrapa butir penting yang perlu dijadikan bebrapa pegangan dalam menyusun suatu rencana. Butir-butir tersebut, yaitu:
a.       Berhubungan dengan masa depan
b.      Seperangkat kegiatan
c.       Proses yang sistematis
d.      Hasil serta tujuan tertentu





B.      KONSEP DASAR PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusi untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan kepadanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan ketakwaan manusia.

Dalam Dictionary of Education, pendidikan merupakan:
a.  Proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalm masyarakat dimana dia hidup.
b.   Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang optimum.


Pendidikan dapat dinyatakan sebagai suatu sistem dengan komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi minimal sebagai berikut:

1.    Individu peserta didik yang memiliki potensi dan kemauan untuk berkembang.
2.   Individu peserta didik yang mewakili unsur upaya sengaja, terencana, efektif, efisien, produktif dan kreatif.
3.   Hubungan antara pendidik dan peserta didik yang dapat dinyatakan sebagai situasi pendidikan.
4.    Struktur sosiokultural yang mewakili lingkungan.
5.    Tujuan yang disepakati bersama.

                                                              
C.      KONSEP DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
Beberapa definisi perencanaan pendidikan menutur para ahli, antara lain sebagai berikut:
1.            Definisi yang dikemukakan oleh Guruge(1972) bahwa: ” A simple definition of educational planning is the process of preparing decision for action in the future in the field of educational development is the function of educatinal planning”.
Dengan demikian menurut Guruge bahwa perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan dimasa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas dari perencanaan pendidikan.
2.        Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston (dalan Don Adams, 1975) bahwa : “functional planning involves the application of a rational system of choices among feasible cources of educatinal invesment and the other development actions based on a consideration of economic and social cost and benefits.” Atau dengan kata lain bahwa perencanaan pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didsarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
3.    Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasioal dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya.

Dari bebrapa definisi para ahli diatas dapat dipahami beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan itu :
1. Penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan.
2.     Proses pembangunan dan pengembangan pendidikan.
3.     Prinsip efektivitas dan efisiensi.
4.     Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat.


D.      ANALISIS POSISI PERENCANAAN PENDIDIKAN

Perencanaan pendidikan pada dasarnya berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:
1.       Perencanaan itu menunjukan tujuan apakah yang harus dicapai.
2.       Bagaimana perencanaan itu dimulai.
3.       Bagaimana cara mencapai tujuan yang harus dicapai.

Pernyataan pertama, mempersoalkan tujuan yang merupakan titik usaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang mempersatukan kegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunan pendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tuuan merupakan cita-cita (harapan) atau visi atau misi atau sasaran dan merupakan hal yang absolut dan tidak dapat ditawar.
Pernyataan kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunan, sebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang pasti dalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari tingkat yang sudah dicapi selama ini. Titik berangkat haruslah ditentukan berdasarkan evaluasi atau kajian terhadap yang telah diperbuat bukan apa yang harus diperbuat.
Pernyataan ketga, merupakan alternatif cara atau upaya untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upaya ini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategi yang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuan untuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuantersebut.



E.       MEKANISME PERENCANAAN PENDIDIKAN
Perencanaan pendidikan terdiri atas bebrapa jenis, tergantung dari sisi mana dilihatnya. Dari tinjauan tataran dan cakupannya, perencanaan pendidikan ada yang bersifat nasional atau makro, adapula yang bersifat daerah atau regional, ada juga yang bersifat lokal dan ada pula yang bersifat kelembagaan antar institusional bahkan operasional.
1.          Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional mencakup selruh usaha pendidikan untuk mencerdaskan atau membangun bangsa termasuk seluruh jenjang, jenis, dan isinya.
2.           Perencanaan pendidikan regional adalah perencanaan pada tingkat daerah provinsi dan atau kabupaten atau kota yang mencakup seluruh jenis dan jenjang untuk daerah atau provinsi itu.
3.   Perencanaan pendidikan kelembagaan, adalah perencanaan pendidikan yang mencakup satu institusi atau lembaga pendidikan terterntu saja, seperti: perencanaan sekolah, atau perencanaan universitas, pusdiklat, dsb.
4.   Perencanaan pendidikan terpadu atau intergrated educational planning. Mengandung arti bahwa perencanaan pendidikan itu mencakup seluruh aspek esensial pembangunan pendidikan dalam pola dasa perencanaan pembangunan nasional.
5.      Perencanaan pendidikan komperhensif mengandung konsep keseluruhan yang disusun secara sistemik dan sistematik.
6.              Perencanaan strategik adalah perencanaan yang mengandung pendektan strategic issues yang dihadapi dalam upaya membangun pendidikan.





Secara sederhana proses perencanaan terdiri atas beberapa komponen utama yang esensial secara prinsipil tidak dapat ditinggalkan. Komponen-komponen itu adalah sebagai berikut:
1.      Kajian terhadap hasil perencanaan pembangunan pendidikan periode sebelumnya sebagai titik berangkat perencanaan.
2.      Rumusan tentang tujuan umum perencanaan pendidikan yang merupakan arah yang harus dapat dijadikan titik tumpu kegiatan perencanaan.
3.      Rumusan kebijakan atau posisi yang kemudian dapat dijabarkan kedalam strategi dasar perencanaan yang merupakan respon terhadap cara mewujudkan tujuan yang ditentukan.
4.      Pengembangan program dan proyek sebagai operasionalisasi prioritas yang ditetapkan.
5.      Schedulling.
6.      Implementasi rencana.
7.      Evaluasi dan revisi.


 Daftar Pustaka:

Syaefudin, Udin. 2005. Perencanaan Pendidikan . Jakarta: Rosda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar