A. Perencanaan,
Manajemen, dan Administrasi
Pada hakikatnya
perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan
mengenai apa yang diharapkan terjadi ( peristiwa, keadaan, suasana, dsb). Dan apa
yang dilakukan ( intensifikasi, eksistensifikasi, refisi, renovasi, substitusi,
kreasi, dsb).
Rangkaian proses
kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi
kenyataan dimasa yang akan datang, yaitu dalam jangka waktu tertentu.
Kajian tentang
perencanaan pada dsarnya selalu terkait dengan konsep manajemen atau
administrasi, hal itu dapat dimaklumi, karena baik dalam konsep manajemen
maupun administrasi perencanaan merupakan unsur dan fungsinya yang pertama dan
utama.
Pengertian
perencanaan menurut bebrapa ahli:
1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai
tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana (Abin,2000).
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain
adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sitematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Bintoro Tjokroamidjojo, 1977)
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan
berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti
sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa
depan sesuai yang ditentukan. Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya
untuk memadukan antara cita-cita nasional dan resources yang tersedia yang
diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. (M. Fakri, 1987)
Dari beberapa definisi diatas,
dpat kita analisis dan tarik bebrapa butir penting yang perlu dijadikan bebrapa
pegangan dalam menyusun suatu rencana. Butir-butir tersebut, yaitu:
a. Berhubungan
dengan masa depan
b. Seperangkat
kegiatan
c. Proses
yang sistematis
d. Hasil
serta tujuan tertentu
B. KONSEP
DASAR PENDIDIKAN
Pendidikan
merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusi untuk mampu
mengemban tugas yang dibebankan kepadanya, karena hanya manusia yang dapat
dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental,
emosional, moral, serta keimanan dan ketakwaan manusia.
Dalam Dictionary
of Education, pendidikan merupakan:
a. Proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan,
sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalm masyarakat dimana dia hidup.
b. Proses sosial dimana orang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari
sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan
sosial dan kemampuan individual yang optimum.
Pendidikan dapat dinyatakan sebagai suatu sistem
dengan komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi minimal sebagai
berikut:
1. Individu peserta didik yang memiliki potensi dan
kemauan untuk berkembang.
2. Individu peserta didik yang mewakili unsur upaya
sengaja, terencana, efektif, efisien, produktif dan kreatif.
3. Hubungan antara pendidik dan peserta didik yang
dapat dinyatakan sebagai situasi pendidikan.
4. Struktur sosiokultural yang mewakili lingkungan.
5. Tujuan yang disepakati bersama.
C. KONSEP
DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
Beberapa
definisi perencanaan pendidikan menutur para ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Definisi yang dikemukakan oleh Guruge(1972)
bahwa: ” A simple definition of
educational planning is the process of preparing decision for action in the
future in the field of educational development is the function of educatinal
planning”.
Dengan demikian menurut Guruge bahwa perencanaan
pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan dimasa depan dalam bidang pembangunan
pendidikan adalah tugas dari perencanaan pendidikan.
2.
Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh
Albert Waterston (dalan Don Adams, 1975) bahwa : “functional planning involves the application of a rational system of
choices among feasible cources of educatinal invesment and the other
development actions based on a consideration of economic and social cost and
benefits.” Atau dengan kata lain bahwa perencanaan pendidikan adalah
investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan
lain yang didsarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan
sosial.
3. Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan
pendidikan adalah suatu penerapan yang rasioal dari analisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan
efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan
masyarakatnya.
Dari bebrapa definisi para ahli
diatas dapat dipahami beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan
pendidikan itu :
1. Penggunaan analisis yang bersifat rasional dan
sistematik dalam perencanaan pendidikan.
2.
Proses pembangunan dan pengembangan pendidikan.
3.
Prinsip efektivitas dan efisiensi.
4. Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan
masyarakat.
D. ANALISIS
POSISI PERENCANAAN PENDIDIKAN
Perencanaan pendidikan
pada dasarnya berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:
1. Perencanaan
itu menunjukan tujuan apakah yang harus dicapai.
2. Bagaimana
perencanaan itu dimulai.
3. Bagaimana
cara mencapai tujuan yang harus dicapai.
Pernyataan
pertama, mempersoalkan tujuan yang merupakan titik usaha yang harus dicapai. Tujuan
adalah arah yang mempersatukan kegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan
pembangunan pendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tuuan merupakan
cita-cita (harapan) atau visi atau misi atau sasaran dan merupakan hal yang
absolut dan tidak dapat ditawar.
Pernyataan
kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunan, sebab pembangunan harus
dimulai dari titik berangkat yang pasti dalam arti tidak dimulai dari nol sama
sekali tapi dimulai dari tingkat yang sudah dicapi selama ini. Titik berangkat
haruslah ditentukan berdasarkan evaluasi atau kajian terhadap yang telah
diperbuat bukan apa yang harus diperbuat.
Pernyataan
ketga, merupakan alternatif cara atau upaya untuk mencapai tujuan dari titik
berangkat yang telah ditentukan itu. Upaya ini dapat saja berbentuk pendekatan,
kebijakan atau bahkan strategi yang kemungkinannya amat banyak tergantung
kepada kemampuan untuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapai
tujuantersebut.
E. MEKANISME
PERENCANAAN PENDIDIKAN
Perencanaan pendidikan
terdiri atas bebrapa jenis, tergantung dari sisi mana dilihatnya. Dari tinjauan
tataran dan cakupannya, perencanaan pendidikan ada yang bersifat nasional atau
makro, adapula yang bersifat daerah atau regional, ada juga yang bersifat lokal
dan ada pula yang bersifat kelembagaan antar institusional bahkan operasional.
1. Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional
mencakup selruh usaha pendidikan untuk mencerdaskan atau membangun bangsa
termasuk seluruh jenjang, jenis, dan isinya.
2. Perencanaan pendidikan regional adalah
perencanaan pada tingkat daerah provinsi dan atau kabupaten atau kota yang
mencakup seluruh jenis dan jenjang untuk daerah atau provinsi itu.
3. Perencanaan pendidikan kelembagaan, adalah
perencanaan pendidikan yang mencakup satu institusi atau lembaga pendidikan
terterntu saja, seperti: perencanaan sekolah, atau perencanaan universitas,
pusdiklat, dsb.
4. Perencanaan pendidikan terpadu atau intergrated educational planning. Mengandung
arti bahwa perencanaan pendidikan itu mencakup seluruh aspek esensial
pembangunan pendidikan dalam pola dasa perencanaan pembangunan nasional.
5. Perencanaan pendidikan komperhensif mengandung
konsep keseluruhan yang disusun secara sistemik dan sistematik.
6. Perencanaan strategik adalah perencanaan yang
mengandung pendektan strategic issues yang
dihadapi dalam upaya membangun pendidikan.
Secara sederhana proses
perencanaan terdiri atas beberapa komponen utama yang esensial secara prinsipil tidak
dapat ditinggalkan. Komponen-komponen itu adalah sebagai berikut:
1. Kajian terhadap hasil perencanaan pembangunan
pendidikan periode sebelumnya sebagai titik berangkat perencanaan.
2. Rumusan tentang tujuan umum perencanaan
pendidikan yang merupakan arah yang harus dapat dijadikan titik tumpu kegiatan
perencanaan.
3. Rumusan kebijakan atau posisi yang kemudian
dapat dijabarkan kedalam strategi dasar perencanaan yang merupakan respon
terhadap cara mewujudkan tujuan yang ditentukan.
4. Pengembangan program dan proyek sebagai
operasionalisasi prioritas yang ditetapkan.
5. Schedulling.
6. Implementasi rencana.
7. Evaluasi dan revisi.
Daftar Pustaka:
Syaefudin, Udin. 2005. Perencanaan Pendidikan . Jakarta: Rosda
Daftar Pustaka:
Syaefudin, Udin. 2005. Perencanaan Pendidikan . Jakarta: Rosda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar