Jumat, 20 Juni 2014

Selamat hari Papah

Hay Papah, it's me your little girl. Aku mau ngucapin selamat hari Papah, mungkin setiap hari adalah hari Papah buat aku. Papah adalah orang paling special buat aku, Papah itu laki-laki dewasa yang sangat perkasa dan bertanggung jawab. Papah nggak pernah marah, Papah selalu memberikan yang terbaik, selalu berjuang untuk anak-anak nya. Papah mungkin memang bukan seorang konglomerat kaya atau seorang bakrie, Papah juga bukan seorang president atau menteri atau artis terkenal. Tapi buatku papah lebih dari itu. Papah selalu jadi laki-laki pertama yang selalu pingin anak perempuan nya terlindungi, Papah satu-satu nya laki-laki yang nggak akan nyakitin hati aku, Papah pria yang nggak akan pernah lelah buat ngejaga aku, Papah itu akan maju paling depan kalau anak perempuan nya tersakiti. Papah selalu mengabulkan apa yang aku mau, papah selalu berjuang untuk itu. Papah itu gapernah marah-marah, kadang aku berfikir hati Papah itu terbuat dari apa sampai gapernah sakit hati, selalu sabar, dan selalu memaafkan, aku belajar banyak tentang itu dari Papah. Kebaikanmu selalu tulus dari hati, dan Papah selalu ikhlas membantu seseorang yang mungkin saja pernah menyakiti nya. Well just to let you know Pah, I can get a good job and then make you more proud of me. Menceritakan tentang Papah itu nggak akan ada habis nya, dan sayang sama Papah itu sulit di ungkapan dengan kata-kata. Remember Pah, you're a great dad, the best kind dad that I have, you're always with me when I'm gone, I wish you can lives happily ever after👨 -your little girl Farah

Minggu, 15 Desember 2013

Silabus 14



SUPERVISI

  1. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah pengarah dan pengendalian kepada tingkat karyawan yang ada di bawahnya dalam suatu organisasi.
Orang yang menjalankan kegiatan supervisi biasa di sebut Supervisor. Yang di sebut Supervisor bukan hanya pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya.

Pengertian Supervisi Menurut Para Ahli :
a. Good Carter
Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,
b. Boardman.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
c.Wilem Mantja (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
d. Kimball Wiles (1967)
Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yg lebih baik.
e. Mulyasa (2006)
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
f. Ross L (1980),
Mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
g. Purwanto (1987),
Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpundengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1.         Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2.         Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
3.         Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4.         Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5.         Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik


  1. Manfaat Dan Tujuan Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1) Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas
kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana
kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
2) Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi
kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang
dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan
sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan
telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah
menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar
dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan

  1. Prinsip Supervisi
Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang
kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja, dan
jumlah sumber sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan pelaksanaan
tugas. Untuk itu diperlukan beberapa prinsip pokok pelaksanaan supervisi.
Prinsip pokok supervisi secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan kinerja bawahan,
bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap pekerjaan bawahan, untuk
kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau
bantuan untuk mengatasinya.
2) Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi harus
edukatif dan suportif, bukan otoriter.
Supervisi harus dilakukan secara teratur atau berkala. Supervisi yang
hanya dilakukan sekali bukan supervisi yang baik.
4) Supervisi harus dapat dilaksanakan sedemikan rupa sehingga terjalin kerja
sama yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat proses
penyelesaian masalah, dan untuk lebih mengutamakan kepentingan
bawahan.
5) Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai dengan
kebutuhan masing-masing bawahan secara individu. Penerapan strategi
dan tata cara yang sama untuk semua kategori bawahan, bukan merupakan
supervisi yang baik.
6) Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan
dengan perkembangan.


  1. Jenis supervisi
Ada beberapa jenis supervisi yaitu :
1.      Supervisi Umum dan Pengajaran
Supervisi umum yaitu : supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran.
Sedangkan pengajaran : kegiatan kepengawasan yang berfungsi memperbaiki kondisi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.      Supervisi Klinis
Supervisi klinis : proses supervisi adalah bimbingan yang berdasarkan atas observasi dan analisis data secara teliti dan objektif.
3.      Pengawasan Melekat dan Fungsional.

  1. Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran, tetapi tidak menutup kemungkinan dalan fungsi supervisi modern selain menilai juga memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction – Foundation and Dimension (1961), yang mengemukakan 8 fungsi supervisi:
1.      Mengkoordinasi semua usaha sekolah
2.      Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3.      Memperluas pengalaman guru-guru
4.      Menstimulasikan usaha-usaha yang kreatif
5.      Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus
6.      Menganalisis situasi belajar-mengajar
7.Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf
8.Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

  1. Type Supervisi
Briggs mengemukakan empat type supervisi dari pelaksanaannya :
1.      Corective Supervision
Kegiatan supervisi ini lebih dalam bentuk mencari kesalahan-kesalahan orang yang disupervisi, sehingga hanya menekankan pada penemukan kesalahan. Maka supervisi jenis ini bukalah alat yang efektif untuk memperbaiki proses belajar-mengajar.
2.      Preventive Supervision.
Kegiatan supervisi lebih pada usaha untuk melindungi guru dari berbuat kesalahan, sebagai akibatnya guru tidak berani berbuat hal-hal lain kecuali yang telah ditetapkan, sehingga guru kurang memiliki kepercayaan pada diri sendiri
3.      Courtructive Supervision.
Supervisi yang berorientasi kepada masa depan, dengan melihat kesalahan dan membangunnya agar lebih baik dan melihat hal baru dan berusaha untuk mengembangkannya.
4.      Creative Supervision.
Supervisi ini melihat guru lebih besar peranannya dalam mengusahakan perbaikan proses belajar-mengajar, dan usaha untuk membaikinya lebih diserahkan pada guru sendiri, supervisitor atau kelapa sekolah hanyalah menciptakan situasi yang dapat menimbulkan daya kreatif dari guru-guru.
Sebaiknya antara guru dan kepala sekolah/madrasah dapat melihat permasalahan yang dirasakan baik oleh guru ataupun kepala sekolah tersebut, sehingga jenis supervisi mana yang dapat diterapkan.
Berdasarkan teori Johany Windon, ada 4 jenis model supervisi yang dapat dipakai :
1.    guru dan kepala sekolah tahu masalah yang dihadapinya, sehingga type ini lebih mudah menggunakan supervisi terbuka.
2.guru tidak tahu masalah yang dihadapi, tetapi kepala sekolah mengetahuinya, type ini yang digunakan supervisi direktif
3.   sebaliknya guru mengetahui permasalahannya namun kepala sekolah tidak tahu, type ini sebaiknya menggunakan jenis model klinis
4.jika guru dan kepala sekolah sama-sama tidak mengtahui permasalahannya maka dengan mendatangkan pihak ketiga orang lain merupakan jalan yang tepat.
Tipe-tipe lain Supervisi
1.      Tipe Inspeksi
Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lain, bertindak sebagai “Inspektur” yang bertugas mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya.
2.      Tipe Laisses Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metode ataupun alat pelajaran.
3.      Tipe Coersive
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan arah yang pasti.
4.      Tipe Training dan Guidance
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.
5.      Tipe Demokratis
Seperti namanya, tipe ini bersifat demokratis juga dalam pelaksanaan supervisi. Pada tipe ini juga berlaku sistem pendistribusian dan pendelegasian.Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

  1. Model Supervisi Pendidikan
Yang dimaksud dengan model ialah suatu pola, contoh : acuan dari supervisi yang diterapkan. Ada berbagai model yang dikembangkan, antara lain :
1.      Model konvensional (tradisional), yaitu pemimpin cenderung untuk mencari-cari kesalahan, kadang-kadang bersifat mematai-matai.
2.      Model ilmiah, seperti yang telah diuraikan diatas supervisi ini mempunyai ciri-ciri :
a.       dilaksanakan secara berencana dan kontinu
b.      sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu
c.       menggunakan instrumen pengumpulan data
d.      ada data yang obyektif yang diperoleh dari keadaan yang riil
3.      Model artistik, supervisi ini menyangkut bekerja untuk orang lain, bekerja dengan orang lain, dan bekerja melalui orang lain. Artinya hubungan manusia dapat tercipta bila ada keralaan untuk menerima orang lain sebgaimana adanya, yaitu adanya unsur kepercayaan, saling mengerti, daling menghormati, dan saling mengakui. Karena mengajar merupakan kegiatan yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan seni.
4.      Model klinis, merupakan gabungan antara model ilmiah dan artistik, yaitu supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematis, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Jadi tekanan dalam pendekatan ini bersifat khusus melalui tatap muka dengan guru pengajar, inti bantuan terpusat pada perbaikan penampilan dan perilaku mengajar guru.

  1.  Pendekatan Supervisi Pendidikan
Pendekatan yang digunakan dalam menerapkan supervisi modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis, artinya suatu pendekatan atau teknik pemberian supervisi sangat tergantung kepada prototipe guru. Sehingga jenis pendekatannya akan berbeda-beda. Dapat menggunakan pendekatan, antara lain :
a.  pendekatan langsung (direktif) yaitu cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung/memberikan arahan langsung ini lebih bersifat psikologis behaviorisme,
b.  pendekatan tidak langsung (non-Direktif) yaitu supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, tapi ia terlebih dulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru dan ini lebih bersifat psikologisk humanistik.
c.  pendekatan kolaboratif yaitu cara pendekatan yang memadukan anatara cara pendekatan direktif dan non direktif dan lebih bersifat psikologi kognitif.

  1. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan
Wyn  dalam Sahertian dan Mataheru (1986) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari individual deviation (bersifat individual) dan group devices(bersifat kelompok). Teknik supervisi yang bersifat individual antara lain; kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri. Sedangkan teknik yang bersifat kelompok diantara adalah;  panel of forum discussion,curriculum laboratry, directed reading, demonstration teaching,  professional libraries, supervisory bulletin, teacher meeting, professional oraganization, workshop of group work.
Evan dan Neagly (1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari;individual techniques (teknik perorangan) dan group techniques (teknik kelompok). Individual techniques terdiri atas; assignment of teachers, classroom visitation and observation, classroom experimentation, colleges course, conference (individual), demonstration teaching, evaluation, proffesional reading, professional writing, supervisory bulletins, informal contacts. Sedangkan yang termasuk teknik kelompok (group techniques) diantaranya adalah; orientation of new teacher, development of professional libraries, visiting other teachers, coordinating of student teacing.
Sedangkan teknik-teknik supervisi pendidikan dapat dibedakan dalam dua macam :
1.      Teknik yang bersifat individual, seperti : perkunjungan kelas, observasi kelas, Percakapan pribadi,  penyeleksian berbagai sumber materi untuk mengajar dan menilai diri sendiri.
a.       Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visitation) Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong.
b.      Mengadakan observasi kelas (Classroom Observation) Kunjungan ke sebuah kelas untuk mencermati situasi/peristiwa yang sedang berlangsung di dalam kelas.
c.       Mengadakan wawancara :  dilakukan apabila supervisor menghendaki jawaban dari individu tertentu.
2.      Teknik yang bersifat kelompok, seperti : pertemuan orientasi bagi guru baru, panitia penyelenggara, dan rapat guru.
a.         Mengadakan pertemuan/rapat (meeting) Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan pengarahan ( directing ), pengkoordinasian (coordinating ) dan mengkomunikasikan ( comunicating ) segala informasi kepada guru/staf .
b.         Mengadakan diskusi kelompok ( group discusion )
c.         Mengadakan penataran (in service training)
d.         Seminar

  1. Mekanisme Pelaksanaan Supervisi
1.         Tahap penyusunan program supervisi.Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester ( terlampir )
2.         Tahap persiapan, yang perlu dipersiapkan:
a.         Format/instrumen supervisi.
b.        Materi pembinaan/supervisi.
c.         Buku catatan .
d.        data supervisi/pembinaan sebelumnya.
3.         Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang  telah ditetapkan.
4.         Tahap tindak lanjut.Merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil  temuan pada saat supervisi.

  1. Melaksanakan Supervisi Pembelajaran
1.    Observasi kelas. observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran Karen dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.
1)      Perancanaan. Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.
2)         Mekanisme observasi
a. persiapan yang diperhatikan :
- guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi
- kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi
b. sikap observasi didalam kelas
- memberikan salam kepada guru yang mengajar
- mencari tempat duduk yang tidak mencolok
- tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas
- mencatat setiap kegiatan
- bila ada memakai alat elektronika : tape recorder, kemera
- mempersiapkan isian berupa check list
c. membicarakan hasil observasi
hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu dikemukankan :
- kepala sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada nara sumber atau perpustakaan)
- waktu percakapan
- tempat percakapan
- sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan
- percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi
- guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat
- kelamahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki kelemahan
- saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis
- kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.
d. laporan percakapan
- hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah diobservasi
- isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi, pemecahan masalah dan saran-saran
2.   Saling mengunjungi. Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain :
a.       untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
b.      untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)
3.         Domonstrasi mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik
4.      Supervisi klinis. Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut la sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi sebagai berikut :
a.         bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
b.         kesepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan supervisor)
c.         instrument dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor
d.         guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah
e.         pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas
f.          balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif
g.         guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya
h.         supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau mengarahkan
i.          supervisor dan guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka
j.          supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan keterampilan pembelajaran
5.         Kaji tindak. Fokus utama kajian tindak adalah mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan. Menurut kemmi (1995), kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi danrefleksi/umpan balik.Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri dari :
a.         gagasan umum
b.         perumusan masalah
c.         perencanaan penelitian kaji tindak
d.         pelaksanaan penelitian kaji tindak
e.         monitoring
f.          evaluasi dan refleksi
g.         saran dan rekomendasi


Daftar Pustaka :
http://satriagosatria.blogspot.com/2009/12/pengertian-supervisi.html
http://weblogask.blogspot.com/2012/05/pandangan-ahli-tentang-supervisi.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20582/4/Chapter%20II.pdf
http://zainzuhaili.wordpress.com/2013/05/20/jenis-supervisi-model-type-pendekatan-proses-pelaksanaan-dan-teknik-supervisi-pendidikan/