Rabu, 04 September 2013

SILABUS 2

A. PERKEMBANGAN TEORI DAN FUNGSI MANAJEMEN



  • SEJARAH MANAJEMEN  
    Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen.
    Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern
    akhir (late modern conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak
    memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang
    lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa
    penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagangpedangan
    Sumeria dan pembangun piramid Mesir.
    Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
    eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan
    (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala
    mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan
    manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka
    Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda
    (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali
    manajemen.
    1. Abad 19
    Bidang pelajaran manajemen berkembang dari kondisi ekonomi di abad
    ke-19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill
    memberikan teori alokasi sumber daya, produksi dan penetapan harga.
    Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James
    Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti
    standarisasi, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan
    perencanaan kerja.
    Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin
    dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan,
    motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
    Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
    Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon
    Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori
    manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
    keseleruhan berdasarkan sains.
    2. Abad 20
    Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun
    1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa
    cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
    Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen
    terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun
    1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors)
    yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
    H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik
    statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett
    mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah
    ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen",
    mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,
    khususnya di bidang logistik dan operasi.
    Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah,
    termasuk: 
    • Manajemen Sumber daya manusia
    • Manajemen operasi atau produksi
    • Manajemen strategi
    • Manajemen pemasaran
    • Manajemen keuangan
    • Manajemen informasi teknologi


  • TOKOH-TOKOH MANAJEMEN 
A. Abad ke-19 – Joseph Wharton, Pengusaha Sukses yang Memanfaatkan Teknologi Baru


Joseph Wharton
Joseph Wharton (3 Maret 1826 - 11 Januari 1909) adalah seorang tokoh dari kota Philadelphia yang dikenal sebagai pedagang, industrialis dan filantropis. Ia juga banyak terlibat di bidang pertambangan, manufaktur dan pendidikan. Ia mendirikan Wharton School di University of Pennsylvania, mendirikan perusahaan co-Bethlehem Steel, dan merupakan salah satu pendiri Swarthmore College.
Wharton adalah seorang kolega pemimpin seperti penemu Ezra Cornell, Elias Howe dan Thomas Edison, serta pengusaha Cornelius Vanderbilt. Gaya manajemennya berevolusi sepanjang paruh kedua tahun 1800-an, dengan menggunakan teknologi baru untuk komunikasi, transportasi, dan produksi, sehingga dia dapat mengendalikan dan menguntungkan banyak industri menjadi skala yang lebih besar daripada yang sebelumnya.

B. Abad ke-19 – Teori Manajemen Klasik, Robert Owen Bapak Manajemen Personalia


Robert Owen

Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.

C. Abad ke-19 - Teori Manajemen Klasik, Charles Babbage Pencetus Division of Labor


Charles Babbage
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
  1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
  1. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
  1. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
  1. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.

D.   Abad ke-20 – Frederick Winslow Taylor, Bapak Manajemen Ilmiah


FW Taylor

 Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Mare 1856 – meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59 tahun) adalah seorang
insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.
Peninggalan Taylor yang paling terkenal dalam ilmu manajemen adalah ide tentang penggunaan metode ilmiah dalam manajemen. Ide ini muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik terbaik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
  1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
  1. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
  1. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
  1. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

 E. Abad ke-20 – Henry Laurance Gantt tentang Produktivitas Kerja Manusia


HL Gannt
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
  1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
  1. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
  1. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
  1. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.


  • FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI
1.      Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain.
2.      Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku “Kerangka Pokok-Pokok Management” diartikan sebagai
          ·        kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas,
          ·        proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan-urutan,
          ·        insitut/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.
3.      Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan Management “ mendefinisikan proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
4.      Menurut Marry Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain.
5.      Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
6.      Menurut Drs. Oey Liang Lee manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.      Menurut  R. Terry Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
8.      Menurut Lawrence A. Appley, Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
9.      Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 

 Louis A. Allen 
 : Leading, Planning, Organizing, Controlling.

Prajudi Atmosudirdjo 
 : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.

John Robert B., Ph.D 
  : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.

Henry Fayol 
 : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.

Luther Gullich

: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting,Budgeting.

Koontz dan O’Donnel  
: Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.

William H. Newman  
: Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing,Controlling.

Dr. S.P. Siagian., M.P.A 
 : Planning, Organizing, motivating and Controlling.

William Spriegel  
: Planning, organizing, Controlling

Lyndak F. Urwick  
 : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.

Dr. Winardi, S.E 
 : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling

The Liang Gie 
: Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-ling,Improving.

James A.F.Stoner  
: Planning, Organizing, Leading, and Controlling.

George R. Terry  : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling

 DAFTAR PUSTAKA
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/2-sejarah-manajemen.pdf

http://www.adityarizki.net/2012/05/tokoh-manajemen-abad-ke-17-hingga-abad-ke-20/

http://tantidwifitralaela.blogspot.com/2012/06/pengertian-manajemen-dan-fungsi.html

 http://www.scribd.com/doc/25242983/Fungsi-Manajemen-Menurut-Pendapat-Para-Ahli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar