Minggu, 24 November 2013

Silabus 10

KEPERCAYAAN


A. Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan (trust) berarti keyakinan terhadap integritas, kemampuan, atau karakter seseorang atau sesuatu.

Menurut Jack Welch, sang legenda General Electric (GE), kepercayaan adalah sebuah kekuatan yang sangat dahsyat. Kepercayaan dapat membuat seseorang menjadi percaya diri, terbuka, jujur, bersedia mengambil risiko, dan merasa lebih nyaman dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Menurut Serrat, pemimpin dalam hal ini dapat diwujudkan melalui visi, nilai-nilai, lingkungan kerja, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan kompensasi.

Bila ingin membangun kepercayaan, organisasi harus memiliki visi yang jelas serta menekankan pentingnya kontribusi karyawan dalam mencapainya. 

Berkaitan dengan nilai-nilai, kepercayaan hanya akan tumbuh jika pemimpin konsisten mengikuti dan mendukung nilai-nilai organisasi. 


B. Kepercayaan Sebagai Landasan Kepemimpinan
Kepercayaan adalah suatu harapan positif bahwa orang tidak akan bertindak secara oportunistik. Bila pengikut mempercayai pemimpinnya, mereka bersedia berkorban bagi tindakan pemimpin. 
Ada tiga jenis kepercayaan dalam hubungan organisasi:
       1.   Kepercayaan berdasarkan penolakan
Kepercayaan yang didasarkan pada ketakutan akan pembalasan jika kepercayaan dilanggar.  Bawahan sebenarnya tidak mempercayai atasannya tetapi karena takut hal itu akan berdampak yang tidak diinginkan maka dia memberikan kepercayaan semu ke pada atasannya.
       2.  Kepercayaan berbasiskan pengetahuan
Kepercayaan yang diberikan bawahan kepada atasan yang didasarkan pada keyakinan bahwa atasannya memang benar dan kapabel.
       3. Kepercayaan yang berbasis identifikasi
Kepercaayaan berdasarkan pemahaman timbal-balik tentang setiap instansi pihak lain dan penghargaan atas kemauan dan keinginan pihak lain.

C. Kunci Membangun Kepercayaan
Robbins (2008) menyatakan, “The essence of leadership is trust” (esensi kepemimpinan adalah kepercayaan). Kepercayaan adalah harapan positif.

Kunci membangun kepercayaan ada lima dimensi, yaitu :

1.      Integritas (Integrity)
Integritas ialah sifat-sifat yang jujur dan bermoral (Robbins, 2000). ). “Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana.” Di organisasi juga tentunya. Jujur dalam berorganisasi misalnya jujur saat mengemukakan pendapat, laporan, jujur masalah uang, jujur dalam menilai kinerja, dan lain-lain.



2. Kompetensi (competence)
            Integritas saja tentu tidak cukup. Pemimpin harus memiliki bakat, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan gaya yang sesuai. Dengan kata lain, pemimpin harus benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

Teori birokrasi Weber (Lunenberg & Orstein,2004) menyatakan bahwa kompetensi berkaitan denga kualifikasi

Kompetensi ialah sifat, pengetahuan, dan kemampuan pribadi seseorang yang relevan dalam menjalankan tugasnya secara efektif (Chung & Megginson, 1993). 

Sedangkan menurut Harris, et al.(1997), kompetensi meliputi seluruh aspek penampilan kerja, melainkan juga persyaratan melatih keterampilan- keterampilan tugas individual, mengelola sejumlah tugas yang berbeda di dalam pekerjaan, merespons ketidakteraturan dan mengatasinya dalam tugas-tugas rutin, serta mempertemukan tanggung jawab dengan harapan-harapan di lingkungan kerja, termasuk bekerja sama dengan yang lain.

3. Konsistensi (concistency)
            Konsistensi ialah sifat kokoh atau teguh (persistent) pada pendirian, meskipun berbagai ancaman menghadang. Orang yang konsisten dapat diramalkan tingkah lakunya, tidak mudah berubah-ubah perilakunya (sikap, pikiran dan perbuatannya), ucapan dan janjinya dapat dipercaya serta cocok antara kata dan perbuatannya.

4. Kesetiaan (loyalty)


 
            Kesetiaan ialah keinginan untuk selalu melindungi, menyelamatkan, memenuhi atau taat pada apa yang disuruh atau dimintanya, dan penuh pengabdian.
Orang yang setia tidak akan berkhianat, serong atau selingkuh. 
Loyalitas mengacu pada kesetiaan pada organisasi, kerelaan berkorban untuk organisasi, dan hal-hal lain yang sifatnya herois. 

5. Keterbukaan (openness)


 
            Keterbukaan adalah keadaan dimana setiap orang yang terkait dengan pendidikan dapat mengetahui proses dan hasil pengambilan keputusan dan kebijakan sekolah.

Cara untuk meningkatkan keterbukaan adalah (1) mendayagunakan berbagai jalur komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung, (2) menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara mendapatkan informasi, bentuk informasi dan prosedur pengaduan apabila informasi tidak sampai kepada publik, (3) mengupayakan peraturan yang menjamin hak publik untuk memperoleh informasi.


D. Cara Membangun Kepercayaan
1. Mampu Menyesuaikan Diri        
Pemimpin yang mampu menyesuaikan diri adalah pemimpin yang mudah beradapatasi dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah dengan cepatnya. Ia harus fleksibel.Fleksibel ialah bersifat luwes kepada siapa saja dalam pergaulan.


 
2. Kepedulian
Kepedulian (caring) berkorelasi positif dengan kepercayaan. Pemimpin harus bisa menjadi sandaran bagi para pengikutnya tatkala mereka merasa lelah, cemas, frustrasi, dan kehilangan motivasi.

3. Menciptakan Visi dan Budaya
Berasama-sama menciptakan visi dan budaya adalah pemimpin bersama pengikutnya sama-sama menciptakan visi dan budaya lokal yang ingin diciptakan, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Mukadimah UUD 1945 sehingga dapat dipahami bahwa kekeluargaan dan gotong royong, musyawarah dan mufakat, serta toleransi merupakan keunggulan bangsa.



4. Komitmen
Pemimpin ialah keterpanggilan dan pengabdian dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, kelompok, organisasi untuk terlibat, terikat dan kebersamaan dengan orang, konsumen, organisasi dan tugas. 
Setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi, harus mempunyai komitmen dalam bekerja karena apabila suatu perusahaan karyawannya tidak mempunyai suatu komitmen dalam bekerja, maka tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut tidak akan tercapai. 


DAFTAR PUSTAKA
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori,praktik,dan riset pendidikan (edisi ketiga). Jakarta : Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar